Kebijakan Ketua Umum KOHATI PB Periode 2013-2015
Visi-Misi dan Tugas Pokok
KOHATI
didirikan tahun 1966 sebagai alat perjuangan terhadap problem keislaman,
kebangsaan dan kehahasiswaan, memiliki ciri khas yaitu sikap idealism dan
independen yang semangatnya harus terus dikobarkan dalam etika dan keorganisasian, melalui
kedalaman iman, keluasan ilmu dan integritas amal. KOHATI kedepan harus siap
dan tangguh merespon realitas dengan kekuatan pengetahuan, pertimbangan akal
dan hati. Demikian juga Idealisme kader, ketika memasuki pintu gerbang
organisasi, kader dibentuk sebagaimana tujuan HMI, demikian pula harapan nya
terjaga pada setiap proses dan out put. menjaga idealism kader merupakan
ikhtiar untuk saling menjaga antar personal, secara berkelompok dan
keorganisasian. Mewujud dalam Visi : Mengawal
Idealism Kader.
Ikhtiar membangun
organisasi dapat diupayakan melalui 3 pilar, antara lain : Sesuai dengan
kebutuhan anggotanya, pengelolaan organisasi yang produktif dan inovasi.
Perspektif sesuai dengan kebutuhan anggota adalah pada integrasi keilmuan (student need) dan kepentingan yang lebih
luas (student interest) anggotanya. Upaya peningkatan kapasitas kader yang
terintegrasi dan meluas ini didasarkan pada pedoman KOHATI yaitu dalam Pasal 6
PDK tentang Fungsi, mencakup peran di internal dan eksternal, antara lain (1)
Di tingkat internal HMI, KOHATI berfungsi sebagai Bidang Pemberdayaan
Perempuan, (2) Di tingkat eksternal HMI, KOHATI berfungsi sebagai organisasi mahasiswi. Ini diartikan bahwa di internal,
KOHATI memiliki tanggung jawab untuk mengawal perkaderan dalam hal teknis
maupun subatantif, baik secara formal maupun non formal. Pada ranah Eksternal,
diperlukan kiprah KOHATI untuk memberikan kontribusi bagi adanya problem
ketimpangan terhadap perempuan, tanpa menafikan kapasitasnya sebagai organisasi
mahasiswa.
Upaya-upaya
yang tersistematis dan terencana tersebut juga berpedoman kepada tujuan HMI
yaitu “terbinanya insan akademis, pencipta, pengabdi, yang bernafaskan islam
serta bertanggung jawab terhadap terwujudnya masyarakat adil makmur yang di
ridhoi oleh Allah Swt”, Sinergis dengan tujuan KOHATI yang secara spesifik berkonsentrasi
terhadap persoalan kader HMI-Wati
dan perempuan secara umum. Sebagaimana dalam
Pasal 3 PDK mencakup Tujuan KOHATI “terbinanya muslimah yang
berkualitas insan cita”.
Berbicara potensi, saat ini KOHATI memiliki 159
KOHATI Cabang, serta 18 KOHATI Badko badko dan 2 Bidang Pemberdayaan Perempuan
BADKO HMI yang tersebar dari pulau Sabang sampai dengan Merauke sebanyak 34
Povinsi di Indonesia, memiliki segenap alumni yang tersebar di barbagai lapang
pengabdian di masyarakat, nasional ataupun internasional. Sebuah lembaga semi
otonom besar yang ada dalam tubuh HMI, dengan keistimewaannya memiliki peran
dan fungsi khusus, badan struktur tersendiri tentunya merupakan sumber daya
yang potensial untuk mengembangkan kelembagaan ini.
Untuk mengembangkan potensi yang ada, upaya
tersistematis secara kelembagaan wajib dilakukan. Mengetahui secara pasti
kondisi internal, situasi di luar kelembagaan dan organisasi serta potensi yang
ada di luar merupakan bahan dasar. Mendistribusikan potensi di luar ke dalam
dan mentransformasikan potensi di dalam lembaga ke luar merupakan bagian
pengembangan dan upaya melakukan inovasi.
Dalam peran pembinaan, KOHATI memiliki kualifikasi
kader untuk digunakan sebagai target perkaderan yang terdapat dalam Pedoman
Pembinaan KOHATI. Kualifikasi tersebut antara lain, (1) Watak dan kepribadian seorang perempuan sadar dan menjunjung tinggi
nilai-nilai Islam yang tercermin dalam sikap, pola pikir dan perilaku
kehidupannya sehari-hari baik dalam lingkungan keluarga maupun masyarakat. (2)
Kemampuan Intelektual, sebagai HMI-Wati harus memiliki pengetahuan (knowledge)
kecerdasan (intelectuality) dan kebijaksanaan (wisdom), (3) Kemampuan profesional yaitu
mampu menerjemahkan ide-ide dan pemikirannya dalam praktik kehidupan
sehari-hari, terwujud dalam kemampuan keterampilan baik
teknis maupun non-teknis, terutama kemampuan kepemimpinan. (4) Kemandirian, Perempuan seringkali tidak percaya akan kemampuannya dalam
melakukan sesuatu. HMI-Wati harus memiliki rasa
percaya diri yang tinggi tentunya dengan diimbangi kemampuan intelektual serta
ketahanan mental. Pada sisi yang lain, penting untuk mewujudkan
kiprah KOHATI dalam ranah eksternal organisasi. untuk menjalankan peran KOHATI
pada kiprah eksternal ini, terdapat Pedoman KOHATI yang tertera dalam Platform KOHATI, dengan tujuan/misi gerakannya yaitu “Terbinanya muslimah
berkualitas insan cita”, dengan
targetnya adalah meningkatkan respon dan
partisipasi yang proaktif kepada HMI-Wati dan HMI-Wan, Komunitas intelektual/agamawan, Masyarakat umum
dan Penentu Kebijakan dalam merespon permasalahan perempuan menuju terciptanya masyarakat adil makmur.
Dari potensi yang ada,
disertai tujuan dan kualifikasi yang jelas maka sebuah rekayasa untuk mencapai
tujuan tersebut mutlak diperlukan. Pada konteks kekinian, KOHATI yang memiliki spesialisasi pada ranah
kemahasiswi-an dan keperempuanan, soft
kill dan hard skill harus dimiliki oleh setiap kader. Hal ini penting karena
untuk menopang kapasitas diri yang terus menerus serta proses perkaderan yang
dilalui, dimana selama ini kurang dilakukan dengan semestinya. Ruang-ruang
berorganisasi dominan dijadikan ajang negosiasi kepentingan kelompok, menjauh
dari pada pengembangan potensi kader dan pengelolaan organisasi yang transparan
dan akuntabel. Kemandirian organisasi juga menjadi persoalan besar, dimana
ketika kader dan organisasi senantiasa tidak memiliki sumber pendapatan
sendiri, organisasi akan cenderung kepada sikap dependen. Maka penting juga
untuk mengembangkan jiwa kewirausahaan kepada kader dan lembaga. Demikian juga
berbicara peranan HMI-wati dalam ranah eksternal. Dalam kapasitas sebagai
organisasi mahasiswa, sejauhmana kiprah KOHATI dalam merespon problematika
keperempuanan di masyarakat, dimana problem keperempuanan semakin akut dan
tersistem, merengkuh pada setiap pojok sendi dan lemahnya penanganan oleh pihak
yang berkewajiban. Misalnya pada persoalan kemiskinan, ketenagakerjaan,
kekerasan, pendidikan, kesehatan dll.
Pokok Persoalan
1. Masih
minimnya wadah peningkatan kapasitas intelektual kader ; student need (keilmuan
akademis), student interest
(keahlian, daya kritis dan kepemimpinan) dan Pemahaman terhadap konstitusi HMI
dan Pedoman KOHATI.
2. Minimnya
kesadaran peran kelembagaan KOHATI dalam tubuh HMI.
3. Minimnya
sinergitas pembinaan antara KOHATI dengan HMI, antara KOHATI PB, KOHATI BADKO
dan KOHATI Cabang.
4. Konflik
internal minded menyertai iklim
organisasi yang tidak kondusif bagi kader dan pengurus.
5. Transparansi
organisasi yang sangat minim, menjadi sebab merebaknya konflik yang tidak
potensial.
6. Kurangnya
kemandirian kader dan lembaga dalam bidang ekonomi.
7. Kurangnya
gaung KOHATI di tingkat eksternal, baik kiprah terhadap persoalan keperempuanan
yang berpengaruh terhadap image building.
Hal ini dikarenakan repon KOHATI yang lambat dan lemahnya konsolidasi diantara
organisasi perempuan yang lain, khususnya organisasi perempuan Cipayung.
8. Administrasi,
pengelolaan media dan pengelolaan sumber daya manusia yang belum terkelola
secara maksimal.
Visi : Mengembalikan Spirit
KOHATI untuk tegaknya Khittah HMI.
Misi Internal :
1.
Optimalisasi peran perkaderan KOHATI dalam peningkatan kapasitas
intelektual dan peranan kader serta peran strategis kelembagaan di internal
HMI.
2.
Konsolidasi organisasi dalam membangun sinergitas pembinaan antara KOHATI
dengan HMI dan struktur di tingkatan KOHATI.
3.
Pemerataan akses kepada segenap cabang pada lini peningkatan intelektual
kader (pandidikan).
4.
Menumbuhkan iklim kondusif berorganisasi bagi kader dan bagi
pengurus;meminimalisir konflik dan pengelolaan organisasi secara transparan dan
inovatif.
5.
Mengembangkan jiwa kewirausahaan bagi kader dan lembaga.
6. Tertib administrasi,
pemanfaatan media dan pengelolaan sumber
daya organisasi secara maksimal.
Misi Eksternal :
1.
Merespon isu perempuan dalam bentuk pengkajian dan pendidikan publik,
serta penguatan eksistensi KOHATI di ranah publik.
2.
Konsolidasi organisasi perempuan, termasuk perempuan Cipayung dalam
merespon isu perempuan dalam kapasitas sebagai organisasi mahasiswa.
Ketua Umum
|
Kegiatan
|
Menumbuhkan iklim kondusif
berorganisasi bagi kader dan bagi pengurus ; meminimalisir konflik dan
pengelolaan organisasi secara transparan dan inovatif.
|
a.
Keterbukaan Informasi dan memutuskan keputusan
kelembagaan secara terbuka.
b.
Berkomitmen dengan calon pengurus yang
mendedikasikan diri untuk kemajuan KOHATI.
c.
Konsolidasi Organisasi dan Workshop KOHATI PB
dengan KOHATI Badko dan KOHATI Cabang.
d.
Distribusi Informasi Bea siswa dan upaya Beasiswa
untuk kader, upaya yang diambil dari program kementerian pendidikan nasional
dan kementerian agama.
|
Sekretaris Umum
|
Kegiatan
|
Tertib administrasi,
pemanfaatan media dan pengelolaan
sumber daya organisasi secara maksimal.
|
a.
Arsip Berita KOHATI PB dan arsip dokumen penting lainnya.
b.
Surat menyurat
c.
Data base anggota secara On Line
d.
Memanfaatkan media baik cetak dan segala media
elektronik untuk eksistensi KOHATI di ranah publik.
e. Mengumpulkan, mengkomunikasikan dan mengelola
segala dukungan baik moril maupun materil untuk kemajuan KOHATI.
|
Kebendaharaan
|
Kegiatan
|
Akses Sumber Daya Organisasi, mengembangkan
jiwa kewirausahaan bagi kader dan lembaga dan pemerataan akses kepada segenap
cabang pada lini peningkatan intelektual kader (pandidikan).
|
a.
Fundrising pendanaan Alumni, partisipan, swasta
dan pemerintah.
b.
Pengelolaan kewirausahaan kader di setiap cabang
dan pembentukan unit usaha di KOHATI PB.
|
Internal : Pendidikan dan Pelatihan
|
Kegiatan
|
Optimalisasi peran perkaderan KOHATI dalam
peningkatan kapasitas intelektual dan peranan kader serta peran strategis
kelembagaan di internal HMI.
|
a.
Mengadakan agenda Nasional yang dikelola secara
maskimal untuk peningkatan kapasitas kepemimpinan yang melibatkan semua
cabang (training kepemimpinan, training analisa kritis)
b.
Penyelesaian kurikulum yang belum terselesaikan:
-
kurikulum TFT
-
LKSG perspektif Islam
-
Kespro
-
Training pra nikah
-
Training kewirausahaan
-
Public Speaking
c.
dibantu KOHATI BADKO di wilayah setempat
mengafirmasi konsep yang kontekstual dan melakukan kontrol yang intensif
kepada cabang, dalam setiap momen kegiatan dan perkaderan, baik secara
jenjang formal maupun non formal.
d.
Mendorong partisipasi aktif anggota KOHATI unutk
ikut serta dalam setiap tahapan perkaderan di HMI. (LK II, LK III, SC,
Kepemimpinan dll).
|
Internal : Pengelolaan Sumber Daya Organisasi (PSDO)
|
Kegiatan
|
Konsolidasi organisasi
dalam membangun sinergitas pembinaan antara KOHATI dengan HMI dan struktur di
tingkatan KOHATI.
|
a.
Mengafirmasi partisipasi aktif HMI-wan dalam
setiap momentum agenda di KOHATI.
b.
Komunikasi formal dengan Badko dan Cabang (laporan
tertulis) baik dalam forum Pleno ataupun laporan rutin badko dan cabang
kepada KOHATI PB. Kemudian KOHATI PB memberi tanggapan tertulis.
c.
Mendorong dibentuknya KOHATI Cabang
d.
Penyelesaian KOHATI Cabang yang bermasalah.
|
Eksternal : Hubungan Antar Lembaga
Koordinasi operasional program kerja di bidang hubungan antar
lembaga bidang informasi dan komunikasi.
|
Kegiatan :
a.
Menjalin komunikasi dengan elemen eksternal
untuk peningkatan kualitas kader dan pengembangan organisasi
b. Melakukan
upaya Public Relation dan pemberitaan media
c.
Melakukan agenda untuk meningkatkan peran
sosial organisasi.
|
Eksternal : Kajian,Advokasi dan Public Relation
|
Kegiatan
|
Merespon isu perempuan dalam bentuk pengkajian
dan pendidikan publik, serta penguatan eksistensi KOHATI di ranah publik.
|
a.
Melakukan kajian tentang suatu tema keperempuanan
atau merespon isu yang sedang berkembang dan selanjutnya
mengkonsolidasikannya kepada pihak yang berkaitan.
b.
Penguatan eksistensi KOHATI melalui media.
c.
Program yang sinergis dengan problem Cabang.
d.
Melakukan kerjasama dengan organisasi perempuan
Cipayung dan organisasi perempuan yang lain.
|
Tugas Pokok dan Rencana Program Kerja Per-Semester
Tugas pokok setiap
elemen :
Ketua
Umum
|
a. Koordinasi
antar elemen dan agenda program kerja
b.
Keterbukaan informasi, pendanaan dan memutuskan
keputusan kelembagaan secara terbuka.
c.
Distribusi Informasi
|
Sekretaris
Umum
|
a.
Arsip Berita KOHATI PB dan arsip dokumen penting
lainnya.
b.
surat menyurat dan pengarsipan
c.
Mengumpulkan, mengkomunikasikan dan mengelola
segala dukungan baik moril maupun materil untuk kemajuan KOHATI. (audiensi
dengan alumni, kementerian dan swasta).
|
Kebendaharaan
|
Fundrising pendanaan
Alumni, partisipan, swasta dan pemerintah
secara 1 pintu.
|
Internal
Diklat
|
a.
Dibantu KOHATI BADKO di
wilayah setempat mengafirmasi konsep yang kontekstual dan melakukan kontrol
yang intensif kepada cabang, dalam setiap momen kegiatan dan perkaderan, baik
secara jenjang formal maupun non formal.
b.
Mendorong partisipasi aktif anggota KOHATI unutk
ikut serta dalam setiap tahapan perkaderan di HMI. (LK II, LK III, SC,
Kepemimpinan dll).
|
Internal
PSDO
|
a.
Kontrol kelembagaan
KOHATI PB, Badko dan Cabang.
b.
Mengafirmasi partisipasi aktif HMI-wan dalam setiap momentum
agenda di KOHATI dan affirmasi HMI-wati dalam setiap agenda
perkaderan di HMI.
|
Eksternal : Hubungan Antar Lembaga
|
Kegiatan :
a.
Menjalin komunikasi dengan elemen eksternal
untuk peningkatan kualitas kader dan pengembangan organisasi.
b.
Melakukan upaya Public Relation dan pemberitaan
media.
c.
Melakukan agenda untuk meningkatkan peran
sosial organisasi.
|
Eksternal
|
a. Merespon problem
keperempuanna yang sedang berkembang dan selanjutnya mengkonsolidasikannya
kepada pihak yang berkaitan.
b. Melakukan kerjasama dengan
organisasi perempuan Cipayung dan organisasi perempuan yang lain.
|
Semester I
No
|
Agenda
|
Elemen
|
1.
|
Pelantikan
|
Ketua
Umum
|
2.
|
Up Grading, Rapat
Kerja 1 Periode dan semester 1, Out Bond
|
Ketua
Umum
|
3.
|
Arsip Berita KOHATI PB dan
arsip dokumen penting lainnya.
|
Sekretaris
Umum dan PSDO
|
4.
|
Data base anggota secara
On Line
|
Sekretaris
Umum
|
5.
|
Penertiban
administrasi-kesekretariatan, surat menyurat dan konsolidasi internal
|
Kesekretariatan
|
6.
|
Konsolidasi Organisasi dan
Workshop KOHATI PB dengan KOHATI Badko
dan KOHATI Cabang.
|
Kerjasama
|
7.
|
Memanfaatkan media baik
cetak dan segala media elektronik untuk eksistensi KOHATI di ranah public
|
HAL
|
8.
|
Pengelolaan kewirausahaan
kader di setiap cabang dan pembentukan unit usaha di KOHATI PB (pendataan
anggota dan resources).
|
Kebendaharaan
|
9.
|
Penyelesaian PDK dan kurikulum yang belum terselesaikan :
-
kurikulum
TFT
-
LKSG
perspektif Islam
-
Kespro
-
Training
pra nikah
-
Training
kewirausahaan
-
Public
Speaking
-
Dll..
|
Diklat
|
10.
|
Pendataan Kader dan Kontrol kelembagaan kohati
badko dan cabang, Komunikasi formal dengan Badko dan Cabang (laporan tertulis) baik dalam
forum Pleno ataupun laporan rutin badko dan cabang kepada KOHATI PB. Kemudian
KOHATI PB memberi tanggapan.
|
PSDO
|
11.
|
Mendorong dibentuknya
KOHATI Cabang dan penyelesaian KOHATI Cabang yang bermasalah.
|
PSDO
|
12.
|
Melakukan kajian tentang
tema keperempuanan secara bergulir (selama kepengurusan),
untuk persoalan jangka Pendek, menengah dan jangka panjang.
|
Kajian dan Advokasi
|
Semester II
No
|
Agenda
|
Elemen
|
1.
|
Pengelolaan kewirausahaan
kader di setiap cabang dan pembentukan unit usaha di KOHATI PB (menjalankan
rencana step-1).
|
Kebendaharaan
|
2.
|
Penertiban
administrasi-kesekretariatan, surat menyurat dan konsolidasi internal
|
Kesekretariatan
|
3.
|
Mengadakan agenda Nasional
yang dikelola secara maskimal untuk peningkatan kapasitas kepemimpinan yang
melibatkan semua cabang (TFT/training kepemimpinan)
|
Diklat
|
4.
|
Komunikasi formal dengan
Badko dan Cabang (laporan tertulis) baik dalam forum Pleno ataupun laporan
rutin badko dan cabang kepada KOHATI PB. Kemudian KOHATI PB memberi tanggapan
|
PSDO
|
5.
|
Mendorong dibentuknya
KOHATI Cabang dan penyelesaian KOHATI Cabang yang bermasalah.
|
PSDO
|
6.
|
Melakukan kajian tentang
tema keperempuanan secara bergulir (selama kepengurusan).
|
KAVO
|
7.
|
Penguatan eksistensi
KOHATI melalui media, menjalin komunikasi dengan pihak di
eksternal.
|
HAL
|
8.
|
Program yang sinergis
dengan problem Cabang.
|
HAL
|
Semester III
No
|
Agenda
|
Elemen
|
1.
|
Pengelolaan kewirausahaan
kader di setiap cabang dan pembentukan unit usaha di KOHATI PB (menjalankan
rencana step-2).
|
Kebendaharaan
|
2.
|
Penertiban
administrasi-kesekretariatan, surat menyurat dan konsolidasi internal
|
Kesekretariatan
|
3.
|
Mengadakan agenda yang dikelola secara
maskimal untuk peningkatan kapasitas kepemimpinan yang melibatkan
Badko dan semua cabang.
|
Internal
Diklat
|
4.
|
Komunikasi formal dengan
Badko dan Cabang (laporan tertulis) baik dalam forum Pleno ataupun laporan
rutin badko dan cabang kepada KOHATI PB. Kemudian KOHATI PB memberi tanggapan
|
PSDO
|
5.
|
Mendorong dibentuknya
KOHATI Cabang dan penyelesaian KOHATI Cabang yang bermasalah.
|
PSDO
|
6.
|
Melakukan kajian dan
konsolidasi gagasan tentang tema keperempuanan secara bergulir (selama kepengurusan).
|
KAVO
|
7.
|
Penguatan eksistensi
KOHATI melalui media, menjalin komunikasi dengan pihak di eksternal
dan agenda inernational.
|
Eksternal
|
8.
|
Program yang sinergis
dengan problem Cabang.
|
KAVO
|
Semester IV
No
|
Agenda
|
Elemen
|
1.
|
Pengelolaan kewirausahaan
kader di setiap cabang dan pembentukan unit usaha di KOHATI PB (menjalankan
rencana step-3).
|
Kebendaharaan
|
2.
|
Penertiban
administrasi-kesekretariatan, surat menyurat dan konsolidasi internal
|
Kesekretariatan
|
3.
|
Komunikasi formal dengan
Badko dan Cabang (laporan tertulis) baik dalam forum Pleno ataupun laporan
rutin badko dan cabang kepada KOHATI PB. Kemudian KOHATI PB memberi tanggapan
|
PSDO
|
4.
|
Melakukan kajian tentang
tema keperempuanan secara bergulir (selama kepengurusan).
|
KAVO
|
5.
|
Penguatan eksistensi
KOHATI melalui media, menjalin komunikasi dengan pihak di
eksternal.
|
HAL
|
6.
|
Program yang sinergis
dengan problem Cabang.
|
KAVO
|
7.
|
Musyawarah
Nasional
|
PSDO
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar