Minggu, 26 April 2015

Kebijakan Ketua Umum KOHATI PB Periode 2013-2015 Visi-Misi dan Tugas Pokok



Kebijakan Ketua Umum KOHATI PB Periode 2013-2015
Visi-Misi dan Tugas Pokok

KOHATI didirikan tahun 1966 sebagai alat perjuangan terhadap problem keislaman, kebangsaan dan kehahasiswaan, memiliki ciri khas yaitu sikap idealism dan independen yang semangatnya harus terus dikobarkan  dalam etika dan keorganisasian, melalui kedalaman iman, keluasan ilmu dan integritas amal. KOHATI kedepan harus siap dan tangguh merespon realitas dengan kekuatan pengetahuan, pertimbangan akal dan hati. Demikian juga Idealisme kader, ketika memasuki pintu gerbang organisasi, kader dibentuk sebagaimana tujuan HMI, demikian pula harapan nya terjaga pada setiap proses dan out put. menjaga idealism kader merupakan ikhtiar untuk saling menjaga antar personal, secara berkelompok dan keorganisasian. Mewujud dalam Visi : Mengawal Idealism Kader.
Ikhtiar membangun organisasi dapat diupayakan melalui 3 pilar, antara lain : Sesuai dengan kebutuhan anggotanya, pengelolaan organisasi yang produktif dan inovasi. Perspektif sesuai dengan kebutuhan anggota adalah pada integrasi keilmuan (student need) dan kepentingan yang lebih luas (student interest) anggotanya. Upaya peningkatan kapasitas kader yang terintegrasi dan meluas ini didasarkan pada pedoman KOHATI yaitu dalam Pasal 6 PDK tentang Fungsi, mencakup peran di internal dan eksternal, antara lain (1) Di tingkat internal HMI, KOHATI berfungsi sebagai Bidang Pemberdayaan Perempuan, (2) Di tingkat eksternal HMI, KOHATI berfungsi sebagai organisasi mahasiswi. Ini diartikan bahwa di internal, KOHATI memiliki tanggung jawab untuk mengawal perkaderan dalam hal teknis maupun subatantif, baik secara formal maupun non formal. Pada ranah Eksternal, diperlukan kiprah KOHATI untuk memberikan kontribusi bagi adanya problem ketimpangan terhadap perempuan, tanpa menafikan kapasitasnya sebagai organisasi mahasiswa.
Upaya-upaya yang tersistematis dan terencana tersebut juga berpedoman kepada tujuan HMI yaitu “terbinanya insan akademis, pencipta, pengabdi, yang bernafaskan islam serta bertanggung jawab terhadap terwujudnya masyarakat adil makmur yang di ridhoi oleh Allah Swt”, Sinergis dengan tujuan KOHATI yang secara spesifik berkonsentrasi terhadap persoalan kader HMI-Wati dan perempuan secara umum. Sebagaimana dalam Pasal 3 PDK mencakup Tujuan KOHATI “terbinanya muslimah yang berkualitas insan cita”.

Berbicara potensi, saat ini KOHATI memiliki 159 KOHATI Cabang, serta 18 KOHATI Badko badko dan 2 Bidang Pemberdayaan Perempuan BADKO HMI yang tersebar dari pulau Sabang sampai dengan Merauke sebanyak 34 Povinsi di Indonesia, memiliki segenap alumni yang tersebar di barbagai lapang pengabdian di masyarakat, nasional ataupun internasional. Sebuah lembaga semi otonom besar yang ada dalam tubuh HMI, dengan keistimewaannya memiliki peran dan fungsi khusus, badan struktur tersendiri tentunya merupakan sumber daya yang potensial untuk mengembangkan kelembagaan ini.
Untuk mengembangkan potensi yang ada, upaya tersistematis secara kelembagaan wajib dilakukan. Mengetahui secara pasti kondisi internal, situasi di luar kelembagaan dan organisasi serta potensi yang ada di luar merupakan bahan dasar. Mendistribusikan potensi di luar ke dalam dan mentransformasikan potensi di dalam lembaga ke luar merupakan bagian pengembangan dan upaya melakukan inovasi.

Dalam peran pembinaan, KOHATI memiliki kualifikasi kader untuk digunakan sebagai target perkaderan yang terdapat dalam Pedoman Pembinaan KOHATI. Kualifikasi tersebut antara lain, (1) Watak dan kepribadian seorang perempuan sadar dan menjunjung tinggi nilai-nilai Islam yang tercermin dalam sikap, pola pikir dan perilaku kehidupannya sehari-hari baik dalam lingkungan keluarga maupun masyarakat. (2) Kemampuan Intelektual, sebagai HMI-Wati harus memiliki pengetahuan (knowledge) kecerdasan (intelectuality) dan kebijaksanaan (wisdom), (3) Kemampuan profesional yaitu mampu menerjemahkan ide-ide dan pemikirannya dalam praktik kehidupan sehari-hari, terwujud dalam kemampuan keterampilan baik teknis maupun non-teknis, terutama kemampuan kepemimpinan. (4) Kemandirian, Perempuan seringkali tidak percaya akan kemampuannya dalam melakukan sesuatu. HMI-Wati harus memiliki rasa percaya diri yang tinggi tentunya dengan diimbangi kemampuan intelektual serta ketahanan mental. Pada sisi yang lain, penting untuk mewujudkan kiprah KOHATI dalam ranah eksternal organisasi. untuk menjalankan peran KOHATI pada kiprah eksternal ini, terdapat Pedoman KOHATI yang tertera dalam Platform KOHATI, dengan tujuan/misi gerakannya yaitu “Terbinanya muslimah berkualitas insan cita”, dengan targetnya adalah meningkatkan respon dan partisipasi yang proaktif kepada HMI-Wati dan HMI-Wan, Komunitas intelektual/agamawan, Masyarakat umum dan Penentu Kebijakan dalam merespon permasalahan perempuan menuju terciptanya masyarakat adil makmur.

Dari potensi yang ada, disertai tujuan dan kualifikasi yang jelas maka sebuah rekayasa untuk mencapai tujuan tersebut mutlak diperlukan. Pada konteks kekinian, KOHATI yang memiliki spesialisasi pada ranah kemahasiswi-an dan keperempuanan, soft kill dan hard skill harus dimiliki oleh setiap kader. Hal ini penting karena untuk menopang kapasitas diri yang terus menerus serta proses perkaderan yang dilalui, dimana selama ini kurang dilakukan dengan semestinya. Ruang-ruang berorganisasi dominan dijadikan ajang negosiasi kepentingan kelompok, menjauh dari pada pengembangan potensi kader dan pengelolaan organisasi yang transparan dan akuntabel. Kemandirian organisasi juga menjadi persoalan besar, dimana ketika kader dan organisasi senantiasa tidak memiliki sumber pendapatan sendiri, organisasi akan cenderung kepada sikap dependen. Maka penting juga untuk mengembangkan jiwa kewirausahaan kepada kader dan lembaga. Demikian juga berbicara peranan HMI-wati dalam ranah eksternal. Dalam kapasitas sebagai organisasi mahasiswa, sejauhmana kiprah KOHATI dalam merespon problematika keperempuanan di masyarakat, dimana problem keperempuanan semakin akut dan tersistem, merengkuh pada setiap pojok sendi dan lemahnya penanganan oleh pihak yang berkewajiban. Misalnya pada persoalan kemiskinan, ketenagakerjaan, kekerasan, pendidikan, kesehatan dll.

Pokok Persoalan
1.    Masih minimnya wadah peningkatan kapasitas intelektual kader ; student need  (keilmuan akademis), student interest (keahlian, daya kritis dan kepemimpinan) dan Pemahaman terhadap konstitusi HMI dan Pedoman KOHATI.
2.    Minimnya kesadaran peran kelembagaan KOHATI dalam tubuh HMI.
3.    Minimnya sinergitas pembinaan antara KOHATI dengan HMI, antara KOHATI PB, KOHATI BADKO dan KOHATI Cabang.
4.    Konflik internal minded menyertai iklim organisasi yang tidak kondusif bagi kader dan pengurus.
5.    Transparansi organisasi yang sangat minim, menjadi sebab merebaknya konflik yang tidak potensial.
6.    Kurangnya kemandirian kader dan lembaga dalam bidang ekonomi.
7.    Kurangnya gaung KOHATI di tingkat eksternal, baik kiprah terhadap persoalan keperempuanan yang berpengaruh terhadap image building. Hal ini dikarenakan repon KOHATI yang lambat dan lemahnya konsolidasi diantara organisasi perempuan yang lain, khususnya organisasi perempuan Cipayung.
8.    Administrasi, pengelolaan media dan pengelolaan sumber daya manusia yang belum terkelola secara maksimal.

Visi                  :  Mengembalikan Spirit KOHATI untuk tegaknya Khittah HMI.
Misi Internal  :
1.    Optimalisasi peran perkaderan KOHATI dalam peningkatan kapasitas intelektual dan peranan kader serta peran strategis kelembagaan di internal HMI.
2.    Konsolidasi organisasi dalam membangun sinergitas pembinaan antara KOHATI dengan HMI dan struktur di tingkatan KOHATI.
3.    Pemerataan akses kepada segenap cabang pada lini peningkatan intelektual kader (pandidikan).
4.    Menumbuhkan iklim kondusif berorganisasi bagi kader dan bagi pengurus;meminimalisir konflik dan pengelolaan organisasi secara transparan dan inovatif.
5.    Mengembangkan jiwa kewirausahaan bagi kader dan lembaga.
6.    Tertib administrasi, pemanfaatan media dan  pengelolaan sumber daya organisasi secara maksimal.
Misi Eksternal :
1.    Merespon isu perempuan dalam bentuk pengkajian dan pendidikan publik, serta penguatan eksistensi KOHATI di ranah publik.
2.    Konsolidasi organisasi perempuan, termasuk perempuan Cipayung dalam merespon isu perempuan dalam kapasitas sebagai organisasi mahasiswa.
Ketua Umum
Kegiatan
Menumbuhkan iklim kondusif berorganisasi bagi kader dan bagi pengurus ; meminimalisir konflik dan pengelolaan organisasi secara transparan dan inovatif.
a.    Keterbukaan Informasi dan memutuskan keputusan kelembagaan secara terbuka.
b.   Berkomitmen dengan calon pengurus yang mendedikasikan diri untuk kemajuan KOHATI.
c.    Konsolidasi Organisasi dan Workshop KOHATI PB dengan  KOHATI Badko dan KOHATI Cabang.
d.   Distribusi Informasi Bea siswa dan upaya Beasiswa untuk kader, upaya yang diambil dari program kementerian pendidikan nasional dan kementerian agama.
Sekretaris Umum
Kegiatan
Tertib administrasi, pemanfaatan media dan  pengelolaan sumber daya organisasi secara maksimal.
a.    Arsip Berita KOHATI PB dan arsip dokumen penting lainnya.
b.   Surat menyurat
c.    Data base anggota secara On Line
d.   Memanfaatkan media baik cetak dan segala media elektronik untuk eksistensi KOHATI di ranah publik.
e.    Mengumpulkan, mengkomunikasikan dan mengelola segala dukungan baik moril maupun materil untuk kemajuan KOHATI.
Kebendaharaan
Kegiatan
Akses Sumber Daya Organisasi, mengembangkan jiwa kewirausahaan bagi kader dan lembaga dan pemerataan akses kepada segenap cabang pada lini peningkatan intelektual kader (pandidikan).
a.    Fundrising pendanaan Alumni, partisipan, swasta dan pemerintah.
b.   Pengelolaan kewirausahaan kader di setiap cabang dan pembentukan unit usaha di KOHATI PB.
Internal : Pendidikan dan Pelatihan
Kegiatan
Optimalisasi peran perkaderan KOHATI dalam peningkatan kapasitas intelektual dan peranan kader serta peran strategis kelembagaan di internal HMI.
a.     Mengadakan agenda Nasional yang dikelola secara maskimal untuk peningkatan kapasitas kepemimpinan yang melibatkan semua cabang (training kepemimpinan, training analisa kritis)
b.    Penyelesaian kurikulum yang belum terselesaikan:
-          kurikulum TFT
-          LKSG perspektif Islam
-          Kespro
-          Training pra nikah
-          Training kewirausahaan
-          Public Speaking
c.     dibantu KOHATI BADKO di wilayah setempat mengafirmasi konsep yang kontekstual dan melakukan kontrol yang intensif kepada cabang, dalam setiap momen kegiatan dan perkaderan, baik secara jenjang formal maupun non formal.
d.    Mendorong partisipasi aktif anggota KOHATI unutk ikut serta dalam setiap tahapan perkaderan di HMI. (LK II, LK III, SC, Kepemimpinan dll).
Internal : Pengelolaan Sumber Daya Organisasi (PSDO)
Kegiatan
Konsolidasi organisasi dalam membangun sinergitas pembinaan antara KOHATI dengan HMI dan struktur di tingkatan KOHATI.
a.    Mengafirmasi partisipasi aktif HMI-wan dalam setiap momentum agenda di KOHATI.
b.   Komunikasi formal dengan Badko dan Cabang (laporan tertulis) baik dalam forum Pleno ataupun laporan rutin badko dan cabang kepada KOHATI PB. Kemudian KOHATI PB memberi tanggapan tertulis.
c.    Mendorong dibentuknya KOHATI Cabang
d.   Penyelesaian KOHATI Cabang yang bermasalah.
Eksternal : Hubungan Antar Lembaga
Koordinasi operasional program kerja di bidang hubungan antar lembaga bidang informasi dan komunikasi.

Kegiatan :
a.   Menjalin komunikasi dengan elemen eksternal untuk peningkatan kualitas kader dan pengembangan organisasi
b.  Melakukan upaya Public Relation dan pemberitaan media
c.   Melakukan agenda untuk meningkatkan peran sosial organisasi.
Eksternal : Kajian,Advokasi dan Public Relation
Kegiatan
Merespon isu perempuan dalam bentuk pengkajian dan pendidikan publik, serta penguatan eksistensi KOHATI di ranah publik.
a.    Melakukan kajian tentang suatu tema keperempuanan atau merespon isu yang sedang berkembang dan selanjutnya mengkonsolidasikannya kepada pihak yang berkaitan.  
b.   Penguatan eksistensi KOHATI melalui media.
c.    Program yang sinergis dengan problem Cabang.
d.   Melakukan kerjasama dengan organisasi perempuan Cipayung dan organisasi perempuan yang lain.



Tugas Pokok dan Rencana Program Kerja Per-Semester

Tugas pokok setiap elemen :

Ketua Umum
a.    Koordinasi antar elemen dan agenda program kerja
b.   Keterbukaan informasi, pendanaan dan memutuskan keputusan kelembagaan secara terbuka.
c.    Distribusi Informasi
Sekretaris Umum
a.    Arsip Berita KOHATI PB dan arsip dokumen penting lainnya.
b.   surat menyurat dan pengarsipan
c.    Mengumpulkan, mengkomunikasikan dan mengelola segala dukungan baik moril maupun materil untuk kemajuan KOHATI. (audiensi dengan alumni, kementerian dan swasta).
Kebendaharaan
Fundrising pendanaan Alumni, partisipan, swasta dan pemerintah secara 1 pintu.
Internal Diklat
a.   Dibantu KOHATI BADKO di wilayah setempat mengafirmasi konsep yang kontekstual dan melakukan kontrol yang intensif kepada cabang, dalam setiap momen kegiatan dan perkaderan, baik secara jenjang formal maupun non formal.
b.   Mendorong partisipasi aktif anggota KOHATI unutk ikut serta dalam setiap tahapan perkaderan di HMI. (LK II, LK III, SC, Kepemimpinan dll).
Internal PSDO
a.   Kontrol kelembagaan KOHATI PB, Badko dan Cabang.
b.   Mengafirmasi partisipasi aktif HMI-wan dalam setiap momentum agenda di KOHATI dan affirmasi HMI-wati dalam setiap agenda perkaderan di HMI.
Eksternal : Hubungan Antar Lembaga

Kegiatan :
a.    Menjalin komunikasi dengan elemen eksternal untuk peningkatan kualitas kader dan pengembangan organisasi.
b.   Melakukan upaya Public Relation dan pemberitaan media.
c.    Melakukan agenda untuk meningkatkan peran sosial organisasi.
Eksternal
a.   Merespon problem keperempuanna yang sedang berkembang dan selanjutnya mengkonsolidasikannya kepada pihak yang berkaitan. 
b.   Melakukan kerjasama dengan organisasi perempuan Cipayung dan organisasi perempuan yang lain.

Semester I

No
Agenda
Elemen
1.
Pelantikan
Ketua Umum
2.
Up Grading, Rapat Kerja 1 Periode dan semester 1, Out Bond
Ketua Umum
3.
Arsip Berita KOHATI PB dan arsip dokumen penting lainnya.
Sekretaris Umum dan PSDO
4.
Data base anggota secara On Line
Sekretaris Umum
5.
Penertiban administrasi-kesekretariatan, surat menyurat dan konsolidasi internal
Kesekretariatan
6.
Konsolidasi Organisasi dan Workshop KOHATI PB dengan  KOHATI Badko dan KOHATI Cabang.
Kerjasama
7.
Memanfaatkan media baik cetak dan segala media elektronik untuk eksistensi KOHATI di ranah public
HAL
8.
Pengelolaan kewirausahaan kader di setiap cabang dan pembentukan unit usaha di KOHATI PB (pendataan anggota dan resources).
Kebendaharaan
9.
Penyelesaian PDK dan kurikulum yang belum terselesaikan :
-      kurikulum TFT
-      LKSG perspektif Islam
-      Kespro
-      Training pra nikah
-      Training kewirausahaan
-      Public Speaking
-      Dll..
Diklat
10.
Pendataan Kader dan Kontrol kelembagaan kohati badko dan cabang, Komunikasi formal dengan Badko dan Cabang (laporan tertulis) baik dalam forum Pleno ataupun laporan rutin badko dan cabang kepada KOHATI PB. Kemudian KOHATI PB memberi tanggapan.
PSDO
11.
Mendorong dibentuknya KOHATI Cabang dan penyelesaian KOHATI Cabang yang bermasalah.
PSDO
12.
Melakukan kajian tentang tema keperempuanan secara bergulir (selama kepengurusan), untuk persoalan jangka Pendek, menengah dan jangka panjang.
Kajian dan Advokasi

Semester II

No
Agenda
Elemen
1.
Pengelolaan kewirausahaan kader di setiap cabang dan pembentukan unit usaha di KOHATI PB (menjalankan rencana step-1).
Kebendaharaan
2.
Penertiban administrasi-kesekretariatan, surat menyurat dan konsolidasi internal
Kesekretariatan
3.
Mengadakan agenda Nasional yang dikelola secara maskimal untuk peningkatan kapasitas kepemimpinan yang melibatkan semua cabang (TFT/training kepemimpinan)
Diklat
4.
Komunikasi formal dengan Badko dan Cabang (laporan tertulis) baik dalam forum Pleno ataupun laporan rutin badko dan cabang kepada KOHATI PB. Kemudian KOHATI PB memberi tanggapan
PSDO
5.
Mendorong dibentuknya KOHATI Cabang dan penyelesaian KOHATI Cabang yang bermasalah.
PSDO
6.
Melakukan kajian tentang tema keperempuanan secara bergulir (selama kepengurusan).
KAVO
7.
Penguatan eksistensi KOHATI melalui media, menjalin komunikasi dengan pihak di eksternal.
HAL
8.
Program yang sinergis dengan problem Cabang.
HAL

Semester III
No
Agenda
Elemen
1.
Pengelolaan kewirausahaan kader di setiap cabang dan pembentukan unit usaha di KOHATI PB (menjalankan rencana step-2).
Kebendaharaan
2.
Penertiban administrasi-kesekretariatan, surat menyurat dan konsolidasi internal
Kesekretariatan
3.
Mengadakan agenda yang dikelola secara maskimal untuk peningkatan kapasitas kepemimpinan yang melibatkan Badko dan  semua cabang.
Internal Diklat
4.
Komunikasi formal dengan Badko dan Cabang (laporan tertulis) baik dalam forum Pleno ataupun laporan rutin badko dan cabang kepada KOHATI PB. Kemudian KOHATI PB memberi tanggapan
PSDO
5.
Mendorong dibentuknya KOHATI Cabang dan penyelesaian KOHATI Cabang yang bermasalah.
PSDO
6.
Melakukan kajian dan konsolidasi gagasan tentang tema keperempuanan secara bergulir (selama kepengurusan).
KAVO
7.
Penguatan eksistensi KOHATI melalui media, menjalin komunikasi dengan pihak di eksternal dan agenda inernational.
Eksternal
8.
Program yang sinergis dengan problem Cabang.
KAVO

Semester IV
No
Agenda
Elemen
1.
Pengelolaan kewirausahaan kader di setiap cabang dan pembentukan unit usaha di KOHATI PB (menjalankan rencana step-3).
Kebendaharaan
2.
Penertiban administrasi-kesekretariatan, surat menyurat dan konsolidasi internal
Kesekretariatan
3.
Komunikasi formal dengan Badko dan Cabang (laporan tertulis) baik dalam forum Pleno ataupun laporan rutin badko dan cabang kepada KOHATI PB. Kemudian KOHATI PB memberi tanggapan
PSDO
4.
Melakukan kajian tentang tema keperempuanan secara bergulir (selama kepengurusan).
KAVO
5.
Penguatan eksistensi KOHATI melalui media, menjalin komunikasi dengan pihak di eksternal.
HAL
6.
Program yang sinergis dengan problem Cabang.
KAVO
7.
Musyawarah Nasional
PSDO



Tidak ada komentar:

Posting Komentar