KURIKULUM TFT
(TRAINING FOR TRAINER)
Sejak awal berdirinya, KOHATI telah
menampakkan kualitas kader yang dapat diandalkan. Ini dibuktikan dengan
tampilnya alumni KOHATI dan HMI-wati di berbagai wilayah/daerah dalam
memberikan konstribusi bagi terlaksananya agenda-agenda pembaharuan, dimana KOHATI
tidak sekedar mengisi kekosongan atau mewarnai proses-proses yang terjadi namun
lebih dari itu HMI-wati telah mampu menjadi pelaku utama dalam menggerakkan
perubahan kearah yang lebih baik.
Namun jika dicermati dengan kritis
sebaran kader berkualitas tersebut seakan menjadi alasan untuk merasa besar
semata, tidak menjadi pemicu bagi perbaikan kelembagaan dan perbaikan sistem
perkaderan KOHATI sebagai upaya peningkatan kualitas kader dan lembaga agar sinergis
dengan zaman yang terus bergerak maju. Prestasi tersebut tak lebih dari alasan untuk
merasa cukup dengan apa yang telah diperbuat dan dihasilkan. Akibatnya upaya perbaikan
kelembagaan dan perbaikan sistem perkaderan menjadi terabaikan yang berimplikasi
pada kondisi kelembagaan dan perkaderan tersebut mengalami degradasi yang cukup
mengkhawatirkan. Akhirnya kematangan intelektualitas dan spritualitas selaku
muslimah berkualitas insan cita yang seyogyanya menjadi ciri khas lembaga ini
juga tidak tergambar jelas dalam diri setiap kader.
Hasil Assesment dari semua masalah dan kebutuhan lembaga baik ditingkatan
komisariat sampai pada level Pengurus Besar pada dasarnya tidaklah jauh
berbeda. Walaupun memiliki model dan kualitas persoalannya masing-masing sesuai
dengan konteks pada setiap daerah dan tingkatan struktur, sehingga dibutuhkan
kecerdasan teoritis dan kecerdasan metodologi dalam mencermati dan mengatasi
problem tersebut yang tentu saja membutuhkan tenaga dan kesadaran ekstra untuk
mengembalikan dan mengawal titah kelembagaan ini kepada tujuan yang melandasi
dibentuknya lembaga KOHATI yang kita cintai.
Secara internal, KOHATI menghadapi
kekurangan tenaga pelatih (trainers)
dalam menjawab kebutuhan rutinitas pelaksanaan Latihan Khusus KOHATI (LKK) dan
kegiatan-kegiatan informal KOHATI di berbagai wilayah. Kuantitas dan kualitas trainers KOHATI terasa tak mampu
mengimbangi jumlah kader dan kebutuhan pelaksanaan Latihan Khusus KOHATI (LKK) dan
kegiatan informal yang terus berkembang. Pada titik lain, pelaksanaan Training For Trainers (TFT) belum
memiliki bentuk yang baku atau selalu berubah-ubah dalam setiap pelaksanaannya
dan hal ini berakibat pada tidak seragamnya kapasitas trainers yang dihasilkan dari setiap pelaksanaan program Training For Trainers (TFT).
Hal ini mewajibkan Pengurus Besar
KOHATI periode 2013-2015 menginisiasi pelaksanaan Training For Trainers yang diharapkan dapat menjawab kebutuhan
ketersediaan trainers pada setiap
pelaksanaan Latihan Khusus KOHATI (LKK) dan kegiatan informal lainnya sekaligus
dapat dijadikan contoh dalam pelaksanaan Training
For Trainers (TFT) untuk mengawali proses penyeragaman pelaksanaan Training For Trainers (TFT) yang dilaksankan
oleh lembaga KOHATI pada setiap jenjangnya. Sementara itu, kurangnya pemahaman
tentang tema-tema ke Islaman, keperempuanan, bahkan ke-KOHATI-an serta dominasi
budaya asing dalam pembentukan paradigma kader telah menjadi faktor utama yang
menjadi pemicu terkikisnya karakter kemuslimahan KOHATI yang terus menurun.
Dari asumsi ini, Pengurus Besar
KOHATI berkesimpulan bahwa pembentukan karakter dan paradigma keperempuanan
(muslimah) dan ke-KOHATI-an kader harus dibentuk sejak pertama seorang
mahasiswi Islam bergabung dengan organisasi ini, dimana ruang kaderisasi formalnya
adalah Basic Training (Latihan Kader
I) HMI. Hal ini karena Latihan Khusus KOHATI (LKK) yang merupakan jenjang
training internal KOHATI pasca Basic
Training HMI cukup terlambat dalam membentengi karakter dan paradigma
keperempuanan (Muslimah) serta ke-KOHATI-an para HMI-wati, ini disebabkan oleh
gejolak intelektual kader yang diperoleh saat mengikuti Basic
Training HMI telah “memaksa” para kader untuk berinteraksi dengan dinamika
intelektual yang lebih luas, dimana dinamika intelektual tersebut mengharuskan
para kader bersentuhan dengan wacana-wacana keperempuanan yang beragam.
Karena
itu, Basic Training HMI adalah ruang
yang tepat untuk membentengi kader KOHATI dengan
memberikan gambaran awal tentang konsep perempuan dalam perspektif Islam dan
ke-KOHATI-an. Hal ini juga penting untuk membentuk cara pandang kader HMI (HMI-wan)
terhadap perempuan yang sesuai dengan perspektif Islam, sehingga kader HMI-wan
dapat memposisikan perempuan (HMI-wati) secara adil dalam ruang organisasi dan
ruang sosial yang digelutinya. Pilihan langkah ini tentu saja meniscayakan dua
hal, pertama, dibutuhkan niat baik kita
bersama untuk menjadikan konsep perempuan dalam perspektif Islam dan ke-KOHATI-an
sebagai salah satu materi wajib dalam Basic
Training HMI, dan kedua,
dibutuhkan kurikulum materi ke-KOHATI-an dan keperempuanan yang akan di
diterapkan secara seragam dan merata dalam setiap jenjang perkaderan HMI.
Fakta kelembagaan dan kader serta
gagasan-gagasan inilah yang mendasari lahirnya perencanaan program TFT yang
merupakan training formal KOHATI dengan tujuan (1) Meningkatkan pemahaman dan
kemampuan tekhnis (skill) peserta
dalam mengelola latihan sehingga dapat menjadi trainer (pelatih) yang berkualitas dalam training-training KOHATI
dan HMI, (2) Meningkatkan pemahaman dan kemampuan peserta tentang materi-materi
dan tekhnis penyampaian materi pada training KOHATI dan HMI. TFT dilaksanakan
oleh KOHATI ditingkat Badko yang diikuti oleh HMI-Wati Cabang yang telah
memenuhi syarat dan ketentuan.
Sebagai acuan dalam pelaksanaan TFT, KOHATI PB
periode 2013-2015 merumuskan kurikulum Training
For Trainer. Adapun penjabarannya dapat dilihat pada silabus materi TFT
dalam tabel berikut ini:
NO
|
Komponen
|
Deskripsi
|
1
|
Dekonstruksi Paradigma
Pendidikan dan Filsafat Pendidikan Islam
Alokasi waktu
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator
Tujuan
Pokok Bahasan
Metode
Penilaian
Referensi
|
4 x 45 Menit
Memahami Paradigma Pendidikan dan Filsafat Pendidikan Islam
-
Peserta memahami paradigma pendidikan
-
Peserta memahami hakikat pendidikan
-
Peserta memahami filsafat pendidikan
-
Peserta memahami filsafat pendidikan islam
-
Peserta memahami tujuan dan fungsi dekonstruksi paradigma pendidikan
-
Peserta dapat menjelaskan paradigma pendidikan
-
Peserta dapat menjelaskan hakikat pendidikan
-
Peserta dapat menjelaskan filsafat pendidikan
-
Peserta dapat menjelaskan filsafat pendidikan islam
-
Peserta dapat menjelaskan tujuan dan fungsi dekonstruksi paradigma
pendidikan
-
Peserta dapat memahami peranan paradigma pendidikan dan filsafat
pendidikan islam dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ditengah
kehidupan modern.
-
Paradigma Pendidikan
-
Hakikat pendidikan
-
Filsafat pendidikan islam
-
Peranan peradigma pendidikan dan filsafat pendidikan islam dalam
perkembangan IPTEK
-
Tujuan dekonstruksi paradigma pendidikan
-
Ceramah, FGD, case study dan
Brainstorming
-
Keaktifan dan kualitas
tanggapan/sanggahan
-
Kemampun merevie materi dan Presentasi
-
Test Obejektif dan penugasan
-
NDP HMI
-
Dasar – dasar
Filsafat Ilmu:
-
Kajian
terhadap Metode, Epistemologi dan sistem Pendidikan: Fazlur Rahman
-
Filsafat
Pendidikan Islam : Abd. Rachman Assegaf
-
Filsafat
Pendidikan : Anas Salahudin
-
Buku-buku yang
relevan dengan materi pokok
|
2
|
Andragogi dan Pedagogi
Alokasi waktu
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator
Tujuan
Pokok Bahasan
Metode
Penilaian
Referensi
|
3 x 45 menit
Memahami metode
Andragogi dan Pedagogi dalam training
- Peserta memahami tentang Andragogi
- Peserta mengetahui perbedaan Andragogi dan
Pedagogi
- Peserta memahami pentinganya menerapkan andragogi
dalam pendidikan dan pelatihan
- Peserta dapat menjelaskan pengertian Andragogi
dan Pedagogi
- Peserta dapat menjelaskan perbedaan Andragogi dan
Pedagogi
- Peserta dapat menerapkan andragogi dalam
pendidikan dan pelatihan
- Peserta dapat memahami dan mampu menerapkan
metode andragogi dalam pendidikan dan pelatihan
- Sistim pendidikan andragogi dan pedagogi
- Perbedaan andragogi dan pedagogi
- Teknik pelaksanaan andragogi
- Prinsip-prinsip andragogi
Ceramah, simulasi, FGD
dan tanya jawab
-
Keaktifan dan kualitas
tanggapan/sanggahan
-
Kemampun merevie materi dan presentasi
-
Test objektif dan penugasan
-
Mansour Faqih,
Pendidikan Popular: Membangun Kesadaran Kritis.
-
Buku-buku yang
relevan dengan materi pokok
|
3
|
Pola Umum dan Pola Dasar Training
Alokasi waktu
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator
Tujuan
Pokok Bahasan
Metode
Penilaian
Referensi
|
3 x 45 menit
- Memahami pola dasar pembinaan training
- Peserta memahami tujuan training
- Peserta memahami pola dasar training
- Peserta memahami pola pembinaan KOHATI
- Peserta memahami penerapan pola dasar training
- Peserta dapat menjelaskan tujuan training
- Peserta dapat menjelaskan pola dasar training
- Peserta dapat menjelaskan pola pembinaan KOHATI
- Peserta dapat menerapkan pola dasar training
- Peserta dapat memahami pola pembinaan dan teknik training
KOHATI
- Pengertian pola dasar training dan pola pembinaan
KOHATI
- Hakikat dan tujuan training KOHATI
Ceramah, simulasi, FGD
dan tanya jawab
-
Keaktifan dan kualitas
tanggapan/sanggahan
-
Kemampun merevie materi dan presentasi
-
Test objketif dan penugasan
-
Konstitusi HMI
-
PDK (Pola Pembinaan KOHATI)
-
Buku-buku yang relevan dengan materi pokok
|
4
|
Achievment Motivation
Training
Alokasi Waktu
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator
Tujuan
Pokok Bahasan
Metode
Penilaian
Referensi
|
3 x 45 menit
Memahami teknik ice
breaking
- Peserta memahami hakikat dan tujuan ice breaking
- Peserta memahami teknik ice breaking
- Peserta memahami pemilihan ice breaking yang
sesuai dengan materi training
- Peserta dapat menjelaskan hakikat ice breaking
- Peserta dapat menjelaskan tujuan dan manfaat ice
breaking
- Peserta dapat menjelaskan teknik ice breaking
- Peserta dapat memilih dan menerapkan ice breaking
yang sesuai dengan materi training
- Peserta dapat memahami maksud dan tujuan serta
teknik ice breaking dalam training
- Pengertian ice breaking
- Tujuan dan manfaat ice breaking
- Teknik ice breaking
- Jenis-jenis ice breaking
Ceramah, simulasi, FGD
dan tanya jawab
-
Keaktifan dan kualitas
tanggapan/sanggahan
-
Kemampun merevie materi dan presentasi
-
Test objektif dan penugasan
Buku-buku
yang relevan dengan materi pokok
|
5
|
Simulasi penyampaian
Kepemimpinan dan Manajemen Organisasi
Alokasi Waktu
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator
Tujuan
Pokok Bahasan
Metode
Penilaian
Referensi
|
4 x 45 menit
Memahami Kepemimpinan
dan Manajemen Organisasi (KMO) dan simulasi penyampaiannya
- Peserta memahami tentang karakteristik kepemimpinan
- Peserta memahami manajemen organisasi
- Peserta memahami analisis SWOT dalam KMO
- Peserta memahami simulasi penyampaian KMO
- Peserta dapat menjelaskan karakteristik
kepemimpinan
- Peserta dapat menjelaskan manajemen organisasi
- Peserta dapat menjelaskan analisis SWOT dalam KMO
- Peserta dapat melakukan/mempraktekkan simulasi
penyampaian KMO
- Peserta dapat membuat matriks analisis SWOT dalam
KMO
Peserta dapat memahami
karakteristik kepemimpinan dan manajemen organisasi dan dapat menerapkan
analisis SWOT dalam KMO
- Pengertian dan Karakteristik Kepemimpinan
- Pengertian manajemen dan organisasi
- Analisis SWOT
- Teknik membuat matriks analisis SWOT dalam KMO
Ceramah, simulasi, FGD/case study dan tanya jawab
-
Keaktifan dan kualitas
tanggapan/sanggahan
-
Kemampun merevie materi dan presentasi
-
Test objektif dan penugasan
Konstitusi
HMI, buku-buku yang relevan dengan materi pokok
|
6
|
Teknik Fasilitasi
Alokasi waktu
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator
Tujuan
Pokok Bahasan
Metode
Penilaian
Referensi
|
3 x 45 menit
Memahami teknik
fasilitasi dalam training
- Peserta dapat memahami teknik-teknik fasilitasi
training
- Peserta dapat memahami perangkat-perangkat
training atau kebutuhan dalam training
- Peserta dapat memahami pendekatan dalam
fasilitasi training
- Peserta dapat menjelaskan teknik fasilitasi dalam
training
- Peserta dapat mengidentifikasi perangkat atau
kebutuhan dalam training
- Peserta dapat memilih dan menerapkan pendekatan yang
sesuai dalam menfasilitasi training
Peserta
dapat memahami dan menerapkan teknik fasilitasi dalam training baik training
formal maupun training informal.
- Pengertian teknik fasilitasi
- Pendekatan dalam fasilitasi
- Perangkat dalam fasilitasi
Ceramah, simulasi dan
tanya jawab
-
Keaktifan dan kualitas
tanggapan/sanggahan
-
Kemampun merevie materi dan presentasi
-
Test objektif dan penugasan
Buku-buku
yang relevan dengan materi pokok
|
7
|
Didaktik Metodik
Alokasi waktu
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator
Tujuan
Pokok Bahasan
Metode
Penilaian
Referensi
|
3 x 45 menit
Memahami metode
didaktik dan metodik dalam pembelajaran/training
- Peserta dapat mengetahui dan memahami metode
didaktik metodik dalam pembelajaran/training
- Peserta dapat mengetahui prinsip-prinsip didaktik
metodik dalam pembelajaran
- Peserta dapat memahami tujuan didaktik dan metodik
dalam pembelajaran
- Peserta dapat menjelaskan metode didaktik metodik
dalam pembelajaran/training
- Peserta dapat menyebutkan prinsip-prinsip
didaktik metodik dalam pembelajaran
- Peserta dapat menjelaskan tujuan didaktik dan
metodik dalam pembelajaran
- Peserta dapat menerapkan metode didaktik metodik yang
tepat dalam pembelajaran/training
Peserta dapat memilih
dan menerapkan metode didaktik metodik yang relevan dengan materi dalam
pembelajaran dan pelatihan
- Pengertian didaktik dan metodik
- Hubungan didaktik dan metodik
- Prinsip-prinsip didaktik dan metodik
- Tujuan didaktik metodik
Ceramah, simulasi dan
tanya jawab
-
Keaktifan dan kualitas
tanggapan/sanggahan
-
Kemampun merevie materi dan presentasi
-
Test objektif dan penugasan
Buku-buku
yang relevan dengan materi pokok
|
8
|
Simulasi Penyampaian PDK
Alokasi waktu
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator
Tujuan
Pokok Bahasan
Metode
Penilaian
Referensi
|
4 x 45 menit
Memahami dan
menyampaikan PDK secara sistematika dan komprehensif
- Peserta dapat memahami PDK secara komprehensif
- Peserta dapat menyampaikan PDK secara sistematika
- Peserta dapat menjelaskan isi PDK
- Peserta dapat menyampaikan PDK pada training dan
kajian KOHATI dan HMI secara sistematis dan komprehensif
- Peserta dapat menjelaskan hubungan PDK dengan
Konstitusi HMI (Sinergitas KOHATI dengan HMI)
- Peserta dapat menjelaskan perangkat yang ada
dalam PDK (PDK, Pola Pembinaan, Platform, Tafsir Tujuan, sifat, fungsi, status,
administrasi dan kesekretariatan KOHATI).
Peserta dapat memahami
dan menyampaikan PDK secara sistematika dan komprehensif dalam training HMI
dan KOHATI
- Tahap-tahap atau teknik menyampaikan PDK
- Perangkat
dan isi PDK
- Administrasi dan kesekretariatan KOHATI
Ceramah, simulasi, FGD
dan tanya jawab
-
Keaktifan dan kualitas
tanggapan/sanggahan
-
Kemampun merevie materi dan presentasi
PDK
dan Buku-buku yang relevan dengan materi pokok
|
9
|
Sistem Evaluasi dan Penilaian Training
Alokasi waktu
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator
Tujuan
Materi
Metode
Penilaian
Referensi
|
3 x 45 menit
Memahami dan menentukan
sistem evaluasi dan penilaian yang sesuai dengan materi training
- Peserta dapat memahami sistem evaluasi dan
penilaian
- Peserta dapat memahami jenis-jenis sistem
evaluasi dan penilaian
- Peserta dapat menentukan sistem evaluasi dan
penilaian yang tepat
- Peserta dapat menjelaskan sistem evaluasi dan
penilaian
- Peserta dapat membedakan evaluasi dan penilaian
- Peserta dapat menyebutkan jenis-jenis sistem
evaluasi dan penilaian
- Peserta dapat memilih sistem evaluasi dan
penilaian yang tepat
Peserta dapat memahami
dan memilih sistem evaluasi dan penilaian yang tepat dalam mengelola training
- Pengertian evaluasi dan penilaian
- Perbedaan evaluasi dan penilaian
- Jenis-jenis evaluasi dan penilaian
- Teknik evaluasi dan penilaian
Ceramah, simulasi, FGD
dan tanya jawab
-
Keaktifan dan kualitas
tanggapan/sanggahan
-
Kemampun merevie materi dan presentasi
-
Tes Objektif dan penugasan
Konstitusi
dan buku-buku yang relevan dengan
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar